Loading...

Ketentuan dan Tata Cara Azan dan Iqamah

Sebelum sholat berjamaah dilaksanakan, dikumandangkan azan untuk memberi tahu masuknya waktu sholat dan mengajak kaum muslimin agar berkumpul ke masjid untuk melakukan sholat berjamaah.Dalam pelaksanaannya, biasanya didahului dengan azan dan iqamah. Bagaimana ketentuan azan dan iqamah? Bagaimanakah tata cara azan dan iqamah yang benar? untuk mengetahuinya, berikut penjelasan lengkap uraian tentang azan dan iqamah.

Ketentuan azan dan Iqamah

adab cara azan dan iqamah
Ilustrasi Azan
Azan adalah panggilan untuk menunaikan sholat fardhu secara berjamaah. Di dalam KBBI ditemukan kata azan namun tidak untuk kata adzan, namun dalam penulisan aslinya yang menggunakan bahasa arab أذان seharusnya menggunakan "dz" bukan "z" jadi sama saja, tidak ada yang salah dalam penulisannya.
Pada Masa Rasulullah saw., azan sholat fajar dilakukan dua kali yaitu azan pertama sebelum masuk waktu subuh (sekitar waktu makan sahur) dan azan yang kedua pada saat masuk waktu subuh. Sebelum mengumandangkan azan, seorang muazin hendaklah mengetahui adab-adab atau tata cara melaksanakan azan.

Adab (Tata cara) melaksanakan azan menurut jumhur ulama

1. Muazin hendaklah tidak menerima upah.
2. Muazin harus suci dari hadas, dan suci dari najis.
3. Muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandangkan azan.
4. Ketika membaca hayya 'ala as-salah, muazin menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kanan. Kemudian, ketika membaca hayya 'ala al-falah, muazin menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kiri. ("Saya berusaha mengikuti bibirnya, mengucapkan ke kanan dan kiri hayya 'ala as-salah – hayya 'ala al-falah." (HR. Bukhari Muslim dari Abu Juhaifah)
5. Muazin memasukkan dua anak jarinya ke dalam kedua telinganya. (Dari Abu Juhaifah ia berkata, "Aku melihat Bilal adzan dan aku ikuti bibirnya ke arah sini dan ke arah situ dan jari tangannya berada di dalam kedua lubang telinganya.") (HR. Bukhari (598), Muslim (777) dari Abu Juhaifah)
6. Muazin hendaknya bersuara nyaring.
7. Muazin tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan azan.
8. Setelah mengumandangkan azan, muazin hendaknya berdoa (do'a setelah azan).

 
Kriteria Muazin
Muazin adalah orang yang mengumandangkan azan. untuk menjadi seorang muazin seseorang haruslah memenuhi beberapa kriteria, kriteria tersebut adalah:
1. Muslim dan berakal
2. Baik agamanya
3. Diutamakan orang dewasa
4. memiliki sifat amanah
5. mempunyai suara lantang dan merdu

Lafal Azan dan Artinya 
Allah Maha Besar Allah Maha Besar (2x)
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah (2x)
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah (2x)
Mari kita mendirikan sholat (2x)
Mari kita meraih meraih kemenangan (2x)
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Tidak ada tuhan selain Allah

Sebagai orang islam, setiap mendengarkan azan alangkah baiknya kita membiasakan hal seperti menghentikan segala macam kegiatan dan bersegera bersiap-siap untuk mendirikan sholat berjamaah di masjid, dan disunahkan menirukan azan yang dikumandangkan muazin. Ketika pada lafal Hayya 'ala as-salah dan Hayya 'ala al-falah kita dianjurkan mengucapkan lafal :
 cara menjawab azan
"Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung."

 
Selesai Azan dikumandangkan, kita membaca;
doa setelah azan
"Ya Allah, Tuhan yang menguasai doa yang sempurna (azan) dan sholat yang akan didirikan ini, berilah kepada Muhammad wasilah (kebaikan yang mendekatkan diri kepada Allah) dan keutamaan. Tempatkanlah dia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tidak menyelisihi janji."

Lafal Iqamah dan Artinya
Iqamah dikumandangkan sebagai pertanda sholat berjamaah akan segera dimulai. Berikut lafal Iqamah beserta artinya;
Allah Maha Besar Allah Maha Besar

Aku Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Alllah

Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah

Mari Mendirikan Sholat
Mari kita meraih kemenangan
Sesungguhnya Sholat akan segera didirikan (2x)
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Tidak ada tuhan selain Allah
Jika yahudi mempunyai terompet yang ditiup untuk menandakan ibadah dan nasrani mempunyai lonceng untuk memanggil jamahnya, maka kita sebagai umat islam harus bangga dan menyerukan dengan lantang bahwa azan adalah mutlak untuk umat muslim di seluruh dunia.

Demikianlah ketentuan dan tata cara azan dan iqamah. Semoga kita selalu mendapatkan petunjuk dari Allah swt. agar selalu istiqomah berjalan di jalan-Nya.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik itu dalam segi penulisan ataupun penyampaian informasi. Kami tidak bermaksud dan berfikir kami lebih baik karena kami mencoba belajar menjadi muslim yang mencintai islam.
loading...

0 Response to "Ketentuan dan Tata Cara Azan dan Iqamah"

Post a Comment